Selasa, 07 April 2009

Musim Semi juga Musim Krisis

Musim semi telah tiba. Dimana-mana bunga tumbuh seiring dengan suhu yang semakin hangat. Bulan maret telah berakhir dan berganti dengan bulan april yang menandai datangnya musim semi tahun ini. Meskipun suhu masih fluktuatif tapi tidak berpengaruh dengan pertumbuhan dan perkembangan bunga pada pepohonan yang selama musim dingin seperti pohon yang tak berdaun layaknya di negeri tropis pada musim kemarau. Diman pepohonan tidak berdaun terkecuali pohon jenis pohon cemara yang tahan terhadap segala musim dan daunnyapun tidak ikut berguguran saat musim gugur tiba.

Beraneka ragam warna bunga mewarnai musim semi disetiap tahunnya. Mulai dari pohon yang paling kecil hingga yang paling besar semuanya mengeluarkan bunga. Bunga tumbuh disetiap cabang pohon yang ada. dimulai dari munculnya kuncup hingga bunga mekar sempurna. Setelah itu bunga akan habis dan digantikannya dengan daun yang akan membuat hijau suasana.

Itulah kebesaran yang telah ditunjukkan oleh Allah swt kepada kita semua, bawasannya kalau Allah berkehendak semuanya akan terjadi. Kita sebagai manusia wajib mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita semua dan menjaga segala nikmat-Nya itu agar dapat kita manfaatkan sebagai mana mestinya dan jangan merusaknya.

Itulah musim semi dengan segala keindahan yang telah ditunjukkannya kepada kita, betapa indahnya, betapa eloknya dan betapa mengesankan bagi kita yang belum pernah merasakan tinggal di negeri-negeri yang memiliki empat musim.

Seiring dengan musim semi yang menghiasi hari demi hari, ternyata ada juga musim krisis yang terus melanda keseantero jagat ini. Krisis ini membuat kita semua menjadi kalang kabut untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Apalagi kita yang mempunyai penghasilan yang pas-pasan dengan harga kebutuhan pokok yang terus meroket membuat kepala tambah pusing tujuh keliling.

Kris ini paling terasa bagi negara-negara industri, contoh kecilnya seperti Korea Selatan yang saat ini saya tinggal untuk sementara waktu. Banyak PHK dimana-mana, mencari pekerjaan susah-susah gampang bagi pekerja asing seperti saya ini. Yang terkena langsung dampaknya adalah dunia otomotif dan elektronik yang mempengaruhi permintaan pasar yang berpengaruh terhadap pengurangan tenaga kerja yang ada di perusahaan.

Sebagai gambaran kecilnya, perusahaan tempat saya bekerja sudah beberapa kali mengurangi jumlah karyawannya guna mengurangi biaya produksi. Produksi terus menerus tapi permintaan tidak kunjung datang. Ini yang membuat pihak manajemen perusahaan memberhentikan sejumlah karyawan dan meliburkan karyawan yang tersisa hingga 40 hari dan setiap bulannya kan bekerja selama 15 hari kerja dan yang 15 harinya libur.

Itulah gambaran krisis yang terjadi di Korea Selatan yang menimpa dunia industry yang mengakibatkan dampak yang luas. Krisis ini memang membuat kita pusing dengan pekerjaan, pendapatan dan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Tapi jangan membuat kita ikut menjadikan krisis ini sebagai krisis mental dan spiritual. Mari kita berintrofeksi diri, ini hanyalah sekedar krisi finansial kalau kita yakin maka kita akan bisa melampauinya denga baik. Berdoa dan berusaha semaksimal mungkin setelah itu kita serahkan kepada Sang Maha Pencipta untuk menentukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar